Maling Tasa
Hp-ku membangunkan ku dalam mimpi yang kubayangkan saat aku terlelap. Saat aku intip layar Hp-ku tak kala tulisan dari Ryan membangunkanku pagi ini. " Ada apa Ryan sepagi ini SMS gua".
" Mito beranjak lagi. Cpt kemari. :-!
Aku langsung beranjak kamar mandi bersiap untuk berangkat sekolah. Tubuhku yang masih lemas langsungku guyur dengan air sedingin es, sambil memegang shower aku menatap ke cermin kotak yang sudah usang dan pecah. Terlihat wajahku dicermin. Kubayangkan wajahku hampir sama dengan Ryan hanya rambutku hitam lurus, hidung mancung dan bibir lebih kemerahan. Sambil ku bayangkan isi SMS-nya Ryan tadi yang membuat ku langsung bergegas walaupun waktu sebelum subuh aku buru-buru berankat sekolah. Setelah mandi aka langsung lari keluar menuju lemari pakaian dan mengenakan baju sekolah. Setelah berpakaian rapi, tiba tiba bunyi bell terdengar dari luar. Aku langsung meminggul tas dan kubukaan pintu. Seorang gadis berdiri di depan pintu dengan wajah yang bingung melihat jam tangannya. Kubuka pintu dan ku sapa dia. Dia adalah pacarku yang menjemputku untuk segera berangkat. " Ini pasti karna Ryan, kenapa Ryan memberitahu dia. Brengsek tuh anak, sudah berani dia. Apakah pacarku sudah tahu, jika sampai tahu, akan ku pukul dia. " pikirku dalan hati "Ada apa sayang kok jan 5 gini udah kesini." Tanyaku khawatir. "Kok sayang khawatir gitu sihh, aku diberitahu oleh Ryan untuk jemput kamu". jawabnya. " Apa? Ryan beritahu kamu !!". " Betitahu apa, aku cuma disuruh untuk jemput kamu. Itu aja. Emang ada apa sayang??". Tidak ada kok. Mari berangkat !"
"Baiklah, dan sekarang giliran kamu sayang yang nyetir mobil" diam sebentar mencari kunci ditas yang kelihatannya tas impor yang mahal " ini dia kuncinys" katanya.
" Yang kamu beli tas lagi, buat apa? Tas mu kan udah banyak" omelku. "Nggak apa-apa hari ini kan hari spesial, jadi aku harus keren, kamu mau si Indah mengalahkanku, yang ada dia makin belagu" jawabnya manja.
"Ya udah kamu masuk gih" sambil kubuka pintu buat Reren pacarku yang aduhai itu.
Kami berangkat langsung. 15 menit kemudia sampailah di sekolah. Kelihatannya Ryan sudah menunggu. Dia memakai kupluk dan tas samping berditi didepan mobilnya dan si Indah juga kelihatan dengan dandannya yang menor tapi cantik.
Aku memakirkan mobil dan menjemput Ryan. Ku gandeng tangan Reren supaya mereka lihat betapa romantisnya kami berdua.
"Sudah datang loe" Tanya Ryan. "Nggak usah basa jadi basi deh, sekarang loe mau gue apa". Sahut ku dengan cepat nan tegas. " Kalian nggak usah berantem atau mau aku laporkan ke BK". Kata Indah.
"Cewek loe berisik amat sih, dasar katrok" kata ku dengan lantang.
Ryan hanya diam, dan dia mulai mendekat dan memelukku dengan erat. Aku merasa jijik terhadap kelakuannya. Indah dan Reren pun mulai menampakan wajah yang juga jijik. Aku berusaha melepaskan pelukannya yang erat tapi dia malah memelukku dengan erat.
"Loe kenapa sih, lepaskan gua, mmmmh, ugh" akhirnya gua bisa juga lepas dari eratannya. Aku berpikir bahwa dia sudah sinting