Total Tayangan Halaman

Sabtu, 27 September 2014

Cerpen Horror | Misteri Senyum Diamnya

Misteri Senyum Diamnya

     Seperti biasa. 10 anak dari X TKR 1, yaitu : Rina dan Rini (kembar). Susilo, Sandy, Rasyid, Toni, Yanto, Zaki, Wawan, Varrel, belajar dengan biasa. Saat istirahat Varrel dan Yanto jalan-jalan sekitar sekolah. Mereka berdua memang sangat gaul dan akrab, bahkan semua kakak kelas dia hafal. Tapi, ada seorang yang dia tidak kenal. Karena orang itu diam dikelas dan saat istirahat dia hanya di kelas, paling-paling dia keluar ssat kebelet pipis, dan saat pelajaran keluar. Dia bernama Dami. Makannya dari itu mereka berdua ingin mengenalnya, tapi apa disangka dia tidak pernah keluar kelas.
     Si Dami ini anak jurusan Akutansi, kelas X. Lalu si Varrel dan Yanto tanya kepada teman si Dami,
Yanto :"he, kok saya tidak pernah lihat dia, ya?, kamu tahu dia itu siapa?"
Varrel : " saya tidak tahu, coba tanya teman sekelasnya saja?!".
Lalu mereka berdua tanya kepada si Beni teman si Dami.
Varrel :"Ben itu siapa sih, kok aku tidak tahu dia ya?".
Beni   :"Oo, itu si Dami, dia memang orangnya tidak suka bergaul, aku tidak tahu kenapa dia begitu, tapi saya rasa dia itu sangat aneh????".
Yanto :"aneh kenapa?".
Beni   :"dia itu kadang-kadang suka senyum senyum sendiri, tapi tidak tahu apa yang dia senyumi, dan dia selalu diam, dia tidak pernah bicara pada kami, bahkan kalau dia bersuara karena ditanya guru, atau mau ke toilet, bahkan suaranya sangat lirih".
Varrel :"Berarti ada misteri di balik senyum diamnya, ayo Yanto beritahu Toni, ada misteri, dia pasti sangat senang."
Yanto :" Kamu gimana sih Varrel, dia kan orang bukan ruangan/benda gimana nyelidikinya?".
Varrel :" Beri tahu aja, gak pa pa lagi. Ayo sekarang saja jam istirahat mau selesai nih".
Yanto :" Baiklah, kami pamit dulu Ben."
Beni   :" Ya!".
     Lalu mereka pergi ke kelas dan memberitahukan kepada teman-temannya terutama Toni, mereka menceritakannya dari awal hingga akhir.
Varrel :" Ton, kami menemukan misteri baru nih yang harus dipecahkan".
Toni   :" apa tuh Rel, misteri apa ?, jangan membuat aku makin penasaran ya!".
Yanto :" gini Ton, di kelas X AK 1, ada siswa yang namanya Dami, dia adalah siswa yang sangat
aneh, katanya suka senyum senyum sendiri, tapi tidak tahu apa yang dia senyumi, dan dia selalu diam, dia tidak pernah bicara pada kami, bahkan kalau dia bersuara karena ditanya guru, atau mau ke toilet, bahkan suaranya sangat lirih".
Toni   :" bagus tuh, coba beritahu yang lain, saya ikut tuh!"
Varrel :" Nanti dulu Ton, kita mau menelusuri dimana, mau mecahinnya gimana ini orang bukan benda?!".
Toni   :" itu mah gampang, kita ikuti dia kalau pulang, selesaikan".
Varrel :" iya juga, baiklah".
      Mereka lalu berbincang-bincang, kebetulan itu jam kosong, tidak ada yang ngajar dan tidak ada tugas.
     Setelah bel akhir pelajaran berbunyi, Rina dan Rini, Susilo, Sandy, Rasyid, Toni, Yanto, Zaki, Wawan, Varrel, berkumpul di parkir menunggu si Dami pulang. Setelah ditunggu agak lama bahkan semua murid sudah pulang akhirnya si Dami muncul. Dia menuju ke pojok tempat parkir. Akhirnya mereka mengikuti, tapi si Rina dan Rina tidak ikut karena peraturan di sekolah anak perempuan tidak boleh di sekolah pukul 17.30. Akhirnya mereka membututi si Dami.
     Tiba-tiba si Dami hilang ketika dia masuk di semak semak belukar pojok tempat parkir.
Toni     :"kemana perginya si Dami itu, kok tiba tiba hilang?."
Varrel  :" ayo kesana mungkin dia masuk ke sebuah lubang atau apa?!."
Toni    :" ayo kesana"
     Mereka lalu ketempat dimana si Dami hilang, ternyata betul dugaan si Varrel ada lubang misterius di bawah semak belukar itu.
Susilo :"ayo masuk!"
Toni    :"jangan, besok aja, kita kesini, ini sudah hampir maghrib. Besokan Minggu kita bisa kesini"
Sandy :" ide yang bagus tuh"
Toni    :" oh iya beri tahu Rina dan Rini, apakah mau ikut atau tidak"
Sandy :" ok, tapi jam berapa?"
Toni    :" kalian bisanya jam berapa?!"
Sandy :" jam 8 pagi aja Ton, kan lebih segar"
Toni    :" semuanya setuju nggak?!!"
     Akhirnya mereka sepakat untuk pergi besok jam 8 pagi untuk memecahkan masalah lubang misterius yang dilewati si Dami.

     Keesokan harinya mereka siap-siap berkumpul ke sekolah menyelidiki lubang yang dilewati si Dami ini. Mereka sudah kumpul di depan gerbang sekolah kecuali si Zaki.

Varrel : “apa kita sudah lengkap disini”.

Rina    : “belum, Zaki belum kesini. Lama amat tuh anak, ngapain ya dia, jangan jangan lagi dandan lagi”.

Yanto  : “hellooooo, lekong dong, kita tinggal aja dia

Toni    : “tunggu, tuh dia, orangnya, loe abis darimana sih, lagian ribet banget bawa tas segala”.

Zaki     : “kalian gak bawa perbekalan, untung aku cerdas, kitakan akan melewati lubang yang gelap makanya saya bawa bekal, nih senter, pisau,dan ……”.

Rini     : “kau bawa payung, untuk apah?! Biar gak kepanasan ya, “.

Zaki     : “huss, kan orang orang berkata, sedia paying sebelum hujan, jadi saya bawa paying lah”.

Varrel : “terserah loe deh, tapi jangan harap ya kalau diperjalanan minta tolong bawain tas”.

Zaki    : “ gak bakalan, lihat ajah nanti, eh BTW tuhkan gerbang dikunci, kita lewat mana”.

Toni    : “kita lewat dih lubang belakang sekolah, seperti kemarin kita mecahin MISTERI KELAS X TKR 1”.

Zaki    :” oh iya cerdas kau Ton, saya hampir lupa”.

Rina   : “lupa apa memang kagak tahu”

Toni   : “ayo berangkat”.

Lalu mereka menuju ke belakang sekolah, melewati tepi jurang yang dalam.

Zaki   :” gue inget pas kita lewat jurang malam itu, baunya busuk, dan sangat gelap, tapi sekarang pagi hari benar benar sejuk, huh nikmat benar”.

Rina  :” jangan alay gitu ah, sarap loe”.

Zaki   :”hidiiiihh, orang bersyukur gini dibilang alay, lagian loe tuh yang tidak pernah bersyukur pemberian Tuhan”.

Rina  :”eh gue bersyukur lah, saya selalu ucap hamdalah, istighfar, dan solawat. Rina anak solehah ini dibilang tidak pernah bersyukur”.

Yanto :” berisik, kalau pacaran jangan disini, tuh dipo’on rindang, pohon beringin, sekalian makan pisang dan topeng”.

Rina   :” dipikir kita personil topeng monyet, ngajak berantem nih orang”.

Varrel :” woy cukup, kita disini tujuannya untuk pecahin nih misteri, bukan lihat kaliyan berantem, kalau mau berantem sono tuh di KUA”.

Zaki   :" loe pikir kita mau masak disana, kagak lucu tahu Rel".
Varrel :" Zak loe dari zaman purba mana sih, jaman es atau jaman batu tua, yang namanya KUA itu bukan tempat masak melainkan tempat orang-orang kawin telehhhh".
(semua):"(ketawa)".
Susilo:"kamu berempat ini ribut mulu, cepat jalanya".

     Mereka bersepuluh sudah sampai di lubang belakang sekolah, Tapi diluardugaan lubang yang akan dilalui mereka ditutup dengan kayu dan dipaku.

TO BE CONTINUED


Rabu, 30 Juli 2014

Cerpen Horor : Ditemuin Pocong

Ditemuin Pocong

Pada hari itu sebut saja Wanti adalah seorang janda (tapi aslinya bukan janda, oran-orang menyebutnya janda, karena suaminya jarang sekali menemuinya), kali ini dia asyik dengan game di pelataran rumahnya, dia seneng banget sama game, game yang dia senengin adalah game aksi. Hampir seharian dia main game. Langsung aja.
          Hari itu dia sugah kelar main game, dia bosen dia ingin bercerita tentang hal** yang ada di kehidupannya. Kali ini saya diceritakan hal** yang gaib. Yang ia jarang / tidak pernah ia ceritakan. Tapi kali ini dia mengaku kalau dia sering banget ketemu hal gaib. Dia sering banget di temuin hal** gaib. Entah di rumahnya, di jalan, atau di tempat umum. Dia menceritakan sebulan dari kejadian ini. Aku kagak tau apakah dia punya semacam indra ke-6 atau tidak. Yang jelas dia kereep banget ketemu hal gituan. (hiiii serem).
          Pada waktu itu dia bangun tidur. Setelah itu dia langsung aja pergi mandi. Katanya, saat dia mandi, hawanya itu tidak seperti biasanya. Agk dingin, bahkan dia mengigil kedinginan tidak seperti biasanya tidak mengigil, (keanehan ke-1). Keanehan selkanjutnya katanya saat dia sarapan, dia mau muntah, gimana tidak!, kalau baunya diruangan itu seperti daging busuk campur dengan tanah, tapi katanya dia sudah mengepel dan diberi pewangi tapi sama saja baunya seperti itu. Sejak saat itu dia mulai sadar. Bahwa dia beberapa saat lagi akan ketemu/diapelin sama makhluk gaib/hantu. Segera saja dia langsung membaca d’a** seperti ayat kursi.
          Lalu tiba-tiba hapnya berdering. Dan temanya memanggil. Sebutsaja si F.
F        :”halo”.
W      :”halo juga, ada apah”.
F        :”nanti sore bisa nggak jalan sama aku. Ku ajak kamu makan mie ayam, aku yang traktir, bisa???”.
W      :”bisa, tapi jangan sampai malem, ok”
F        :”baiklah”.

          Lalu sore itu temannya datang ke rumahnya.
F        :”tok-tok-tok, assalamualaikum”.
W      :”walaikum salam, udah dateng “.
F        :”iya”. Sambil bengong dan mukanya pucat.
W      :”kenapa kamu kok mukanya pucet gituh”.
F        :”ayo pergi”. Lalu dia menarik tangannya cepat** dan langsung naik mobil. Ada apa sih kamu kok aneh gitu katanya sambil pegang hp main game, tidak apa-apa kok, jawabnya terus menyetir mobil.
           Lalu si F berhenti di warung mie ayam yang deket dengan mall. Setelah makan tberharap si W menemaninya membeli baju di mall untuk adiknya yang mau ultah. “ Wan, temenin yah beli baju buat adik gue, temenin ya!”. “ kagak***, loe kan janji kalau kita hanya makan, nanti keburu malem gue kagak mau, nanti gue kagak bisa tidur”. “ please kali ini saja, tolong dong!!?”. “ baiklah tapi ingat jangan ........” “ iya iya, yuk!”
          Lalu dia ke mall dan memilih milih baju hingga waktu menunjukan pukul 08.00 WIB. Sangking asyiknya mereka lupa dengan waktu. “hah dah jam 8, waduh gimananih, woe cepat udah jam 8 ni, nanti keburu tengah malem”. “iya-iya “. Setlah memilih akhirnya baju yang pas, mereka langsung pulang kerumah.
          Tiba-tiba mobilnya terhenti mendadak kira-kira 100 meter dari rumahnya. “ sorry Wan, sampai disini saja yah!”. “eh kagak bisa kaya gitu, hampir sampai Cuma tinggal 100 meter lagi!?”. “ kagak sampai disini saja, atau kubalikan mobilnya lalu kau naik angkot sendiri di jalan raya gimana mau!?”. “ kagak*** gue turun disini saja”. Lalu temannya langsung pergi cepat-cepat. Wanti sendirian berjalan menuju rumahnya.
          Tiba-tiba banyak sekali kabut.”uhuk** kok banyak banget sih kabutnya!”. Lalu pandangannya tertuju pada cahaya putih-putih yang memanjang. Apa disangka ternyata itu “POCONG”. Dengan kain kafan dan menghadap berlawanan dengan mukanya, berdiri tegak tanpa berbalik badan pocong itu. Wanti tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa teriak, lari, berjalan, menuntuk, pejamkan mata, pingsan, menoleh, bahkan sangat sulit bernafas. Hanya berpandangan dengan itu.......... hinga 5 menit makhluk itu pergi.
          Wanti akhirnya buru-buru pergi, dia lari ke rumahnya. Dia terus lari sekencang-kencangnya tanpa menengok kebelakang. Akhirnya dia sampai dirumah. Dia khos-khosan. Lalu pintu itu membuka ternyata suaminyan yang sudah pulang tanpa memberi tahunya dulu. Dia sangat bahagia, dan sesegera memeluk suaminya.
          Didalam hatinya dia beruntung pocong itu tidak membalikan badannya ke arahnya. Lalu keesokan harinya dia mengirim pesan kepada temannya, kenapa dia pucat saat ke rumahnya, karena dia lihat makhluk itu............. juga dan berhenti mendadak karena lihat makhluk itu........... juga.
TAMAT
          SETELAH mendengar cerita itu kau tau semalaman tidak bisa tidur, karena teringat cerita itu terus. Kau tau saat menulis ini aku merasa merinding............ . dan kau tahu 2 hari setelah cerita itu aku mimpi tentang makhluk itu........... . SERAMMM.