Misteri Senyum Diamnya
Seperti biasa. 10 anak dari X TKR 1, yaitu : Rina dan Rini (kembar). Susilo, Sandy, Rasyid, Toni, Yanto, Zaki, Wawan, Varrel, belajar dengan biasa. Saat istirahat Varrel dan Yanto jalan-jalan sekitar sekolah. Mereka berdua memang sangat gaul dan akrab, bahkan semua kakak kelas dia hafal. Tapi, ada seorang yang dia tidak kenal. Karena orang itu diam dikelas dan saat istirahat dia hanya di kelas, paling-paling dia keluar ssat kebelet pipis, dan saat pelajaran keluar. Dia bernama Dami. Makannya dari itu mereka berdua ingin mengenalnya, tapi apa disangka dia tidak pernah keluar kelas.
Si Dami ini anak jurusan Akutansi, kelas X. Lalu si Varrel dan Yanto tanya kepada teman si Dami,
Yanto :"he, kok saya tidak pernah lihat dia, ya?, kamu tahu dia itu siapa?"
Varrel : " saya tidak tahu, coba tanya teman sekelasnya saja?!".
Lalu mereka berdua tanya kepada si Beni teman si Dami.
Varrel :"Ben itu siapa sih, kok aku tidak tahu dia ya?".
Beni :"Oo, itu si Dami, dia memang orangnya tidak suka bergaul, aku tidak tahu kenapa dia begitu, tapi saya rasa dia itu sangat aneh????".
Yanto :"aneh kenapa?".
Beni :"dia itu kadang-kadang suka senyum senyum sendiri, tapi tidak tahu apa yang dia senyumi, dan dia selalu diam, dia tidak pernah bicara pada kami, bahkan kalau dia bersuara karena ditanya guru, atau mau ke toilet, bahkan suaranya sangat lirih".
Varrel :"Berarti ada misteri di balik senyum diamnya, ayo Yanto beritahu Toni, ada misteri, dia pasti sangat senang."
Yanto :" Kamu gimana sih Varrel, dia kan orang bukan ruangan/benda gimana nyelidikinya?".
Varrel :" Beri tahu aja, gak pa pa lagi. Ayo sekarang saja jam istirahat mau selesai nih".
Yanto :" Baiklah, kami pamit dulu Ben."
Beni :" Ya!".
Lalu mereka pergi ke kelas dan memberitahukan kepada teman-temannya terutama Toni, mereka menceritakannya dari awal hingga akhir.
Varrel :" Ton, kami menemukan misteri baru nih yang harus dipecahkan".
Toni :" apa tuh Rel, misteri apa ?, jangan membuat aku makin penasaran ya!".
Yanto :" gini Ton, di kelas X AK 1, ada siswa yang namanya Dami, dia adalah siswa yang sangat
aneh, katanya suka senyum senyum sendiri, tapi tidak tahu apa yang dia senyumi, dan dia selalu diam, dia tidak pernah bicara pada kami, bahkan kalau dia bersuara karena ditanya guru, atau mau ke toilet, bahkan suaranya sangat lirih".
Toni :" bagus tuh, coba beritahu yang lain, saya ikut tuh!"
Varrel :" Nanti dulu Ton, kita mau menelusuri dimana, mau mecahinnya gimana ini orang bukan benda?!".
Toni :" itu mah gampang, kita ikuti dia kalau pulang, selesaikan".
Varrel :" iya juga, baiklah".
Mereka lalu berbincang-bincang, kebetulan itu jam kosong, tidak ada yang ngajar dan tidak ada tugas.
Setelah bel akhir pelajaran berbunyi, Rina dan Rini, Susilo, Sandy, Rasyid, Toni, Yanto, Zaki, Wawan, Varrel, berkumpul di parkir menunggu si Dami pulang. Setelah ditunggu agak lama bahkan semua murid sudah pulang akhirnya si Dami muncul. Dia menuju ke pojok tempat parkir. Akhirnya mereka mengikuti, tapi si Rina dan Rina tidak ikut karena peraturan di sekolah anak perempuan tidak boleh di sekolah pukul 17.30. Akhirnya mereka membututi si Dami.
Tiba-tiba si Dami hilang ketika dia masuk di semak semak belukar pojok tempat parkir.
Toni :"kemana perginya si Dami itu, kok tiba tiba hilang?."
Varrel :" ayo kesana mungkin dia masuk ke sebuah lubang atau apa?!."
Toni :" ayo kesana"
Mereka lalu ketempat dimana si Dami hilang, ternyata betul dugaan si Varrel ada lubang misterius di bawah semak belukar itu.
Susilo :"ayo masuk!"
Toni :"jangan, besok aja, kita kesini, ini sudah hampir maghrib. Besokan Minggu kita bisa kesini"
Sandy :" ide yang bagus tuh"
Toni :" oh iya beri tahu Rina dan Rini, apakah mau ikut atau tidak"
Sandy :" ok, tapi jam berapa?"
Toni :" kalian bisanya jam berapa?!"
Sandy :" jam 8 pagi aja Ton, kan lebih segar"
Toni :" semuanya setuju nggak?!!"
Akhirnya mereka sepakat untuk pergi besok jam 8 pagi untuk memecahkan masalah lubang misterius yang dilewati si Dami.
Keesokan harinya mereka siap-siap berkumpul ke sekolah menyelidiki lubang yang dilewati si Dami ini. Mereka sudah kumpul di depan gerbang sekolah kecuali si Zaki.
Varrel : “apa kita sudah lengkap disini”.
Rina : “belum, Zaki belum kesini. Lama amat tuh anak, ngapain ya dia, jangan jangan lagi dandan lagi”.
Yanto : “hellooooo, lekong dong, kita tinggal aja dia
Toni : “tunggu, tuh dia, orangnya, loe abis darimana sih, lagian ribet banget bawa tas segala”.
Zaki : “kalian gak bawa perbekalan, untung aku cerdas, kitakan akan melewati lubang yang gelap makanya saya bawa bekal, nih senter, pisau,dan ……”.
Rini : “kau bawa payung, untuk apah?! Biar gak kepanasan ya, “.
Zaki : “huss, kan orang orang berkata, sedia paying sebelum hujan, jadi saya bawa paying lah”.
Varrel : “terserah loe deh, tapi jangan harap ya kalau diperjalanan minta tolong bawain tas”.
Zaki : “ gak bakalan, lihat ajah nanti, eh BTW tuhkan gerbang dikunci, kita lewat mana”.
Toni : “kita lewat dih lubang belakang sekolah, seperti kemarin kita mecahin MISTERI KELAS X TKR 1”.
Zaki :” oh iya cerdas kau Ton, saya hampir lupa”.
Rina : “lupa apa memang kagak tahu”
Toni : “ayo berangkat”.
Lalu mereka menuju ke belakang sekolah, melewati tepi jurang yang dalam.
Zaki :” gue inget pas kita lewat jurang malam itu, baunya busuk, dan sangat gelap, tapi sekarang pagi hari benar benar sejuk, huh nikmat benar”.
Rina :” jangan alay gitu ah, sarap loe”.
Zaki :”hidiiiihh, orang bersyukur gini dibilang alay, lagian loe tuh yang tidak pernah bersyukur pemberian Tuhan”.
Rina :”eh gue bersyukur lah, saya selalu ucap hamdalah, istighfar, dan solawat. Rina anak solehah ini dibilang tidak pernah bersyukur”.
Yanto :” berisik, kalau pacaran jangan disini, tuh dipo’on rindang, pohon beringin, sekalian makan pisang dan topeng”.
Rina :” dipikir kita personil topeng monyet, ngajak berantem nih orang”.
Varrel :” woy cukup, kita disini tujuannya untuk pecahin nih misteri, bukan lihat kaliyan berantem, kalau mau berantem sono tuh di KUA”.
Zaki :" loe pikir kita mau masak disana, kagak lucu tahu Rel".
Varrel :" Zak loe dari zaman purba mana sih, jaman es atau jaman batu tua, yang namanya KUA itu bukan tempat masak melainkan tempat orang-orang kawin telehhhh".
(semua):"(ketawa)".
Susilo:"kamu berempat ini ribut mulu, cepat jalanya".
Mereka bersepuluh sudah sampai di lubang belakang sekolah, Tapi diluardugaan lubang yang akan dilalui mereka ditutup dengan kayu dan dipaku.
TO BE CONTINUED
Total Tayangan Halaman
Sabtu, 27 September 2014
Cerpen Horror | Misteri Senyum Diamnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar